19.8.08

cerita si umi part IV (ujian umi...lulus gak ya?)

Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi kemampuan hamba tersebut.....

Alhamdulillah...walaupun sibuk, lelah, letih tapi hari demi hari bisa dilewati...sepulang adek dari Hamad hospital ternyata masih ada masalah yg harus kami hadapi...ini berkaitan dengan akte Rifqi yg tertunda, kalau boleh jujur sebenarnya kesalahan bukan pada kami tapi ya itulah...ini Qatar bo! jangan sekali-kali deh berurusan sama birokrasi disini yg kadang gak jelas..tapi kalau dipikir bukan birokrasinya yg salah tapi orang2-nya yg seenak udele dhewek...untuk mengurus akte memerlukan waktu berbulan-bulan yg dijanjikan hanya satu minggu! gak cuma itu  pikiran, waktu dan materi  harus kami korbankan karena kelakuan segelintir orang (jd inget Indonesia hehehe)

april 2008,

awal april akhirnya suami dapat libur 3 hari (normalnya 4 hari), waktu libur suami kami manfaatkan sebaik-baiknya... libur terakhir hari ke-4 suami ada jadwal overtime, suami bilang itu OT terakhir untuk bulan ini karena setelahnya akan dapat libur full 4 hari alhamdulillah...malamnya (tgl 3 april) kami sempat jalan2 ke city center..waktu itu suami transfer hampir seluruh tabungan kami ke rekening di Indonesia..masih di malam itu sebenernya saya agak keberatan kalau besok suami harus masuk kerja karena saya merasa waktu liburannya kurang dan entah ada sesuatu yg aneh yg saya rasakan...

jum'at 4 april,

ba'da subuh..setelah suami pergi kerja saya kembali tidur, bangun sekitar jam 9-an beres2 rumah, nyuci pakaian dan buat sarapan pas lg jemur ada tlp masuk..saya lihat di layar ada panggilan dr bapak, ketika diangkat suara disebrang sana bukan suara suami...dug! hati langsung dag dig dug...ada apa ini? dan benar saja ada kabar buruk...bapaknya anak-anak mengalami kecelakaan di tempat kerja...ya Allah...walaupun suami meyakinkan keadaannya tidak parah sebagai istri saya sangat khawatir dan shock! stelah menerima tlp saya hanya bisa duduk termenung entah apa yg hrs saya lakukan...setelah cukup lama bermain dngn pikiran saya sendiri, akhirnya saya menghubungi tetangga sebelah...dan menangis!!!

setelah jum'atan saya dan tetangga menuju Al-Khor hospital tempat dimana suami di rawat, perjalanan yg kami tempuh hampir 1 jam karena memang lokasinya sangat jauh dr Doha. Sesampainya disana saya lihat kondisi suami yg terbaring lemah di tempat tidur menahan sakit karena tepat diatas pergelangan tangannya terdapat luka yg cukup dalam dan diperlukan operasi kecil untuk menyambung urat yg putus. Ketika mendengar suami bercerita kpd teman-teman yg menjenguk saya hampir saja jatuh pingsan..tiba2 kepala terasa berat dan merasa mual... 

rencananya operasi akan dilakukan sekitar jam 4-5 sore, saya inginnya menemani suami sampai pasca operasi tapi suami malah nyuruh kami pulang...saya tahu suami masih trauma akan sakitnya adek makanya suami gak mau anak-anak ada di RS, tanpa sepengetahuannya kami tetap menunggu di sekitar RS (nongkrong di corniche al-khor) sampai  operasi selesai dilakukan.

7 april,

pagi-pagi suami telfon kasi kabar kalau hari itu sudah boleh pulang dan minta dijemput. Oia selama suami dirawat saya tidak menemani di RS selain suami tidak mengijinkan bagaimanapun anak-anak menjadi prioritas, insha Allah keadaan suami lebih baik pasca operasi. Seneng tentunya suami dah bisa kumpul di rumah terlebih anak-anak yg belum pernah ditinggal lama sama bapaknya..karena masih dalam tahap penyembuhan dimana lengannya masih dibalut perban sampai siku otomatis suami tidak bisa melakukan aktifitas yg banyak so...ibu ini lagi deh sibuk sana sini ngurus 3 balita hehehe

selama 1 bulan suami harus betah dengan perban selama itupun mobilitas kami terganggu bapaknya anak-anak gak bisa nyetir apalagi ibunya ;) jadi selama bapaknya sakit kami mengandalkan taxi maupun bantuan teman2 alhamdulillah...semuanya terlewati walaupun harus jatuh bangun dan babak belur :P dan akhirnya pertengahan mei kembali kami melakukan perjalanan perdana keliling Doha bersama bapak yiiihaaaa hahaha

btw sekarang kondisi suami jauh lebih baik walaupun masih harus terapi dan kontrol dokter ahli, insha Allah keadaannya akan kembali seperti semula..amien. Oia pada hari pertama kejadian dukungan moral kami dapat dari teman-teman di keluarga IndOryx..terimakasih bapa2 dan ibu2,  terimakasih yg tak terhingga untuk mbak Tika dan keluarga (tetangga baikku ;) om Jho dan mbak Emil yg telah meluangkan waktu dan tenaga selama pae dirawat dan saat saya melahirkan, entah bagaimana saya bisa menghadapi semuanya tanpa kalian...maaf jika kami selalu merepotkan, semoga allah membalas semua kebaikan yg telah diberikan amien....

Hmmmm...so apakah umi lulus ujiannya? hehehe kayaknya belum nih soalnya belum bisa mengatasi emosi yg sering meletup letup ;P mudah-mudahan kami ikhlas dan rido menjalani semua sehingga kami dapat menjadi manusia yg pandai bersyukur kepada-Nya dan apa yg telah dilalui semakin mendewasakan kami sehingga kami bisa menjadi orangtua yg baik untuk anak-anak...

Tidak ada komentar: